Institut Teknologi Bandung (ITB) memberangkatkan satu tim ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Tim yang terdiri dari pakar konstruksi dan rekayasa jembatan akan menyelidiki penyebab ambruknya jembatan sepanjang 700 meter lebih itu.
Rencananya tim akan memulai penyelidikan Selasa (29/11/2011) ini. Pada Senin sore kemarin tim sudah mendiskusikan tahapan penyelidikan di TKP.
Pakar konstruksi ITB Iswandi Imran mengatakan ambruknya jembatan merupakan peristiwa kali pertama. Menurutnya, pada umumnya sebuah jembatan dibuat dengan konstruksi ketahanan hingga di atas 75 tahun.
Sebelumnya Iswandi menduga jembatan yang baru berusia 10 tahun itu ambruk karena kabel bentang tengah putus. Tali putus karena tidak kuat menahan bebas saat jembatan diperbaiki. Pasalnya arus kendaraan di lokasi tidak dikurangi yang membuat tali penahan jembatan tidak tidak menahan beban.
Meski demikian Iswandi menegaskan pihaknya masih harus menyelidiki secara detail penyebab putusnya kabel tersebut.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga pagi ini jumlah korban tewas yang ditemukan sebanyak 16 orang. Tim SAR menemukan tiga jenazah korban terbaru pada dini hari tadi.
”Tiga korban orang meninggal yaitu pada pukul 00.30 Wita ditemukan dua orang dan pukul 01.00 Wita satu orang. Jadi saat ini total 16 orang meninggal akibat runtuhnya Jembatan Tenggarong,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Posted in: Sains
0 komentar:
Posting Komentar